Hai selamat sore!
Postingan kali ini, well, mungkin semacam curhattentang pandanganku terhadap Negara kita yang tercinta ini.
Selamat membaca! Cheers!
Semua orang biasanya punya cita-cita. Temenku pernah bilang, “Cita-cita adalah hal yang ingin dilakukan,” sedangkan “Impian adalah hal yang ingin digapai.”.
Nah, aku dan temen-temen disekolah sering banget ngomongin soal cita-cita, impian dan masa depan kami. Ada yang pengen jadi dokter, ada yang pengen jadi penulis, ada yang pengen jadi designer, yang gapunya cita-cita juga ada.
Maklum, anak SMP, masih labil.
Aku sendiri, cita-citaku ada banyak. Aku pengen jadi translator, pengen jadi guide, pengen jadi chef, pengen jadi…………ehm pokonya banyak deh. Nah, pernah, ada salah satu temenku yang, well, semacam ngejek cita-citaku gitu. Rasanya tuh, nyesek, jleb. Kayak ditusuk-tusuk pisau sampe tembus, terus balik lagi.
Beberapa hari yang lalu, aku dapet quote yang pas banget sama masalah ini:
“Apa kau punya impian? Kalau impianmu ditertawakan, bagaimana perasaanmu?”- Choi Seung Won, Oppa&I : Love Mission
Aku sempet teriak sama dia gara-gara itu. Oke, ga sampe jambak-jambakan ko, tenang aja, karena beberapa menit kemudian, kami ketawa biasa lagi semacam kayak ga ada apa-apa. Kan ga enak juga kalo marah lama-lama.
Balik lagi ke cita-cita. Setiap orang pasti punya cita-cita & impian, biasanya orang-orang yang optimis juga bakal ngelakuin apapun, demi mewujudkan cita-cita dan impiannya, Termasuk dengan menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Sekarang tahun 2013, ga sedikit lho orang Indonesia yang jenius. Tapi… kenapa ya Negara kita serasa belum merdeka? Pernah kepikiran ga sih?
Beberapa minggu yang lalu, aku sempet mikir soal itu. Dan, baru ketemu jawabannya, setelah aku dapet kabar dari Momma kalo sepupuku, mau berangkat ke Jepang.
Jadi begini, orang pinter pasti pengen nyari ilmu lebih banyak lagi, haus ilmu gitu deh. Bahkan, ga sedikit orang pinter dari Indonesia yang pergi keluar negri (dengan beasiswa atau biaya sendiri) cuma buat belajar. Seperti yang aku bilang sebelumnya, orang-orang pinter dari Indonesia ini pasti tau gemana rasanya ada di Negara asing tempat mereka cari ilmu. Seberapa jauh perbedaan antara Negara-negara itu dengan Negara asalnya, Indonesia. Ga sedikit dari mereka yang (menurutku) berpikiran pendek. Mereka nyaman tinggal di luar negri. Mereka ngerasa lebih berguna berada di luar negri. Dan akhirnya, mereka ga mau pulang. Tinggallah di Indonesia, orang-orang yang bodoh, ga berguna dan pemalas. Ga usah disebutin contohnya ya, takut ada yang kesinggung.
Padahal, tujuan awal mereka (atau mungkin para donator pemberi beasiswa) belajar di luar negri pasti supaya mereka bisa memajukan negaranya sendiri. Supaya negaranya lebih maju, dan ga kalah dengan Negara-negara maju lainnya.
Akhirnya, Negara kita malah segini-segini aja. Tanpa kemajuan (atau mungkin cenderung semakin mundur) gegara kemakan teknologi ini, teknologi itu. Negara kita cenderung menjadi pemalas dengan dimanjakan teknologi terbaru, hiburan-hiburan tanpa manfaat dan sebagainya. Padahal menurutku, Indonesia punya potensi lho buat bersaing dengan Negara maju lainnya.
Tapi ya, kembali lagi ke masyarakatnya.
Well, sebelumnya aku sendiri udah terpengaruh dengan teknologi dan hiburan ga bermanfaat yang aku sebutin di atas. Aku sendiri punya cita-cita pengen keluar negri dan meninggalkan kebobrokan Negara ini.
Tapi setelah berfikir lagi, hatiku malah terbagi dua. Antara memajukan Negara ini atau kabur ke Negara lain.
Cukup segini dulu. Galau aku nulisnya. Iya aku emang Cuma bisa mikir tanpa bertindak. Cuma bisa berkata tanpa berbuat.
Yaudah, kalo pendapatmu gemana? Apa cita-citamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar